Monumen Taman Makam Pahlawan Tanjung Nirwana |
Taman Makam Pahlawan Tanjung Nirwana dibangun pada tahun 1954 oleh Arsitek. Taman makam pahlawan ini dibangun sebagai tempat pemakaman khusus untuk para pahlawan dan pejuang yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pembangunan taman makam pahlawan ini didanai oleh pemerintah. Dahulu taman makam pahlawan yang bernama Tanjung Nirwana ini bernama Taman Bahagia. Taman makam pahlawan ini dibangun di daerah Tanjung karena daerah tersebut berada tidak jauh dari pusat kota. Sebelum taman makam pahlawan ini dibangun, lokasi ini adalah hamparan tanah kosong yang banyak terdapat pohon bambu dan tanahnya sedikit berbukit–bukit, tetapi dengan kerja keras para kuli bangunan jadilah sebuah tempat yang berarti. Pahlawan-pahlawan yang dimakamkan di sini ditulis di sebuah monumen yang bernama papan abadi.
Deskripsi Tempat
Taman Makam Pahlawan Tanjung Nirwana menghadap ke arah barat. Di bagian depan terdapat pintu gerbang yang besar. Di sebelah kanan gerbang terdapat papan abadi, yaitu papan yang bertuliskan nama-nama pahlawan yang dimakamkan di pemakaman tersebut. Di sebelah kiri gerbang terdapat papan besar yang bertuliskan TAMAN MAKAM PAHLAWAN TANJUNG NIRWANA KABUPATEN BANYUMAS. Dengan renovasi yang telah dilakukan seperti pengecetan dan perubahan warna lantai kermaik membuat tempat ini menjadi lebih indah. Di kompleks taman makam pahlawan tersebut terdapat rumah juru kunci, kantor, dan gudang. Di tengah-tengah taman makam pahlawan yang memiliki luas 2 hektar tersebut terdapat sebuah monumen. Di depan monumen tersebut terdapat tembok-tembok yang berupa relief yang menggambarkan pertempuran para pahlawan di Palagan Ambarawa. Makam-makam para pahlawan tertata rapi di sekitar monumen tersebut.
Monumen/ Tugu
- Tugu dibangun pada tahun 1961 oleh arsitektur Zeni.
- Gambar pada monumen menggambarkan pertempuran di Palagan Ambarawa
- Bunyi tulisan jawa :
Kiri : SUKMO HENING HANGROSO MANJING NIRWANA. Artinya, para pahlawan gugur membela negara, bangsa, dan tanah air masuk surga.
Kanan : WANI NANDING ING GATRA IBU PERTIWI.
Artinya, berani berkorban demi Tanah Air Republik Indonesia (ibu pertiwi).
- Arti dari relief yang ada di tembok monumen :
Gambar 1
2. Mengambarkan pemuda – pemuda Purwokerto bergerak menulis slogan – slogan perjuangan antara lain “MERDEKA ATAU MATI”.
Gambar 2
3. Menggambarkan Bapak Soedirman, rapat di Gedung Yosodarmo dengan para perwira Peta untuk membentuk BKR (badan keamanan rakyat) yang dihadiri oleh : Mr. Cokro Hadi Suryo.
Gambar 3
4. Menggambarkan Markas besar KIDO BUTAI Jepang di Purwokerto dikepung oleh para pemuda.
Gambar 4
5. Menggambarkan panglima tentara jepang yang ada di purwokerto berunding untuk menyerah.
Gambar 5
6. Menggambarkan para pemuda Purwokerto dengan disponsori oleh BKR bergerak untuk merebut Markas besar tentara Jepang.
Gambar 6
7. Menggambarkan dua batalion TKR Purwokerto berangkat menuju Palagan Ambarawa.
Gambar 7
8. Menggambarkan batalion TKR Purwokerto terjun di
Gambar 8
9. Menggambarkan batalion TKR Purwokerto menggempur tentara sekutu di Ambarawa memakai batere artileri.
Gambar 9
10. Pengiriman makanan oleh rakyat kepada tentara yang sedang bertempur.
Gambar 10
11. Menggambarkan agresi 1 tahun 1947 di Jawa Tengah.
Gambar 11
12. Menggambarkan masyarakat mengadakan aksi bumi hangus di daerah Jawa Tengah.
Gambar 12
13. Menggambarkan tentara Belanda dihadang oleh TNI di daerah Jawa Tengah.
Gambar 13
14. Menggambarkan Belanda mengadakan teror kepada rakyat.
Gambar 14
15. Perundingan perbatasan antara Opsir TNI dengan Opsir tentara Belanda.
Gambar 15
16. Peristiwa berdarah antara pemuda-pemuda Purwokerto dengan tentara Belanda di sekitar pendopo banyumas.
Gambar 16
17. Pengakuan kedaulatan tahun 1949 TNI Batalion Rajawali masuk
Gambar 17
Daerah Pemakaman
Pemakaman para pahlawan terletak di sekitar monumen. Pemakaman tersusun secara rapi. Jumlah pahlawan yang wafat sekitar 838, tetapi hanya 700 yang ditulis dengan pahatan di atas sebuah marmer papan abadi, ini diakibatkan terlewatnya pemahatan nama pahlawan saat memahat di papan abadi. Seperti yang kita ketahui setiap makam diisi oleh satu rangka manusia, tetapi di Taman Makam Pahlawan ini karena adanya pahlawan yang tidak dikenal maka diambilah keputusan untuk membuat sebuah makam yang berisi beberapa pahlawan yang tidak dikenal itu. Pahlawan yang pertama kali dimakamkan di tempat ini ialah Bapak Sarpin pada tahun 1954 dan yang baru dimakamkan pada tahun 2008 adalah Bapak Sudar. Tempat pemakaman dibagi menjadi beberapa batasan tersendiri agar keluarga yang akan mengunjungi lebih mudah berkunjung selain itu untuk mempermudah mendata para pahlawan yang telah gugur. Tidak semua yang dimakamkan di tempat ini, setelah meninggal langsung dimakamkan di tempat ini, tetapi ada yang meninggal di luar Purwokerto dan di minta oleh keluarga untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Purwokerto ini. Ada pula pemindahan rangka para pahlawan dari luar kota atau pulau ke Taman Makam Pahlawan Purwokerto ini.
Gambar 18
Post a Comment
Rules For Comments
- Must be polite
- Have any relation to the post
- No SARA!
- No Spamming
Thank you :)