Membedakan Penyakit Roseola dengan Campak dan Demam Berdarah

Ya, memang nama roseola seolah kurang populer terdengar di telinga dibandingkan sejumlah penyakit lainnya seperti demam berdarah maupun campak. Kenyataanya roseola merupakan penyakit yang telah sejak ada lama dan mengintai bayi serta anak-anak. 

Penyebab Penyakit Roseola

Penyakit roseola merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus jenis HHV-6 dan HHV-7. Human Herpes Virus type 6 dan 7 yang menjadi penyebab roseola ini berasal dari keluarga sama dengan virus yang banyak dikenal sebagai Herpes Simplex Viruses. Namun, HHV-6 dan HHV-7 tidak menyebabkan cold sores (sariawan) dan genital herpes (penyakit infeksi yang dapat disebabkan oleh HSV). Periode inkubasinya antara 9-10 hari.  Penyakit ini banyak menyerang bayi usia enam bulan hingga dua tahun. Biasanya, ditandai dengan demam tinggi selama beberapa hari. Setelah demam reda, muncullah ruam.

Enam Gejala Penyakit Roseola :

1. Demam tiba-tiba. Tanda dan gejala infeksi virus HHV-6 atau HHV-7 sangat bergantung pada usia penderita. Jika menyerang bayi dan balita, umumnya akan muncul dengan mendadak selama 3-5 hari. Demamnya ini bisa sangat tinggi, antara 39,4 hingga 41,2 C.
2. Rewel.
3. Terlihat letih dan lesu.
4. Nafsu makan berkurang.
5. Saat demam sudah ada, muncul ruam. Umumnya di area leher, wajah, perut, punggung, lengan, tangan, dan kaki.
6. Diare ringan.

Pencegahan Penyakit Roseola

Belum ada cara spesifik untuk mencegah roseola, karena penyebab penyakit ini adalah virus dan virus bisa saja di mana-mana. Oleh karena itu, merawat buah hati dengan baik termasuk dari segi asupan gizi yang bagus, istirahat yang cukup dan kebersihan lingkungan yang terjaga, serta imunisasi lengkap sesuai jadwal.

Cara Meminimalisir Penyakit Roseola

Untuk meminimalisir, sebaiknya bayi jangan dulu dibawa ke tempat umum seperti mal untuk meminimalkan kemungkinan terjangkit virus ini. Saat berada di tempat umum, seperi mal, si kecil - secara langsung maupun tidak - akan berdekatan dengan banyak orang yang kondisi kesehatannya tidak kita ketahui.

Meski sama-sama ditandai dengan demam tinggi, kemudian muncul ruam berwarna kemerahan, roseola berbeda dengan demam berdarah. Tidak juga sedikit orang tua yang mengira anaknya terkena campak. Ketiga penyakit itu sama-sama ditandai dengan demam, kemudian muncul ruam- meski saat ini demam berdarah tidak harus menimbulkan ruam.

Lantas, bagaimana membedakan roseola dengan kedua penyakit lainnya?

1. Jika ruamnya tetap, kemungkinan anak memang terkena demam berdarah
2. Coba tekan atau renggangkan ruam si kecil
3. Jika ruamnya hilang, kemungkinan anak terserang roseola atau campak.
4. Ruam pada campak, lama hilangnya. Biasanya ruam kemerahan lama-lama berubah warna menjadi hitam.
5. Ruam pada roseola cepat hilang sekitar 2-3 hari, kemudian kulit si mungil bersih kembali tanpa meningggalkan berkas.
6. Berkonsultasilah pada dokter. Selain untuk memastikan jenis penyakit anak, juga demikian demi menekan kemungkinan komplikasi. Pasalnya demam tinggi dapat menimbulkan kejang demam, dan dehidrasi.

Selain itu, roseola bersifat menular sehingga baiknya buah hati sementara waktu dihindarkan dulu untuk kontak dengan bayi lainnya. Meski demikian, roseola tidak berbahaya. Jika ia terus diberikan nutrisi sehat dan bergizi, cukup minum, cukup istirahat, pada dasarnya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya.