Radira |

Ringkasan Cerpen Berjudul Jakarta

Rasa rindu yang memuncak di hati Pak Waluyo Anotoboto berubah menjadi rasa asing ketika bertemu dengan adik misannya yang sudah menjadi jenderal. Setelah menunggu berjam-jam dengan ditemani seorang penjaga, barulah ia bisa menemui adik misannya, Paijo, Pak Jendral. Tetapi setelah ia bertemu, sikap Paijo berubah total menjadi dingin dan kaku, bahkan ketika mereka sedang bercakap-cakap. Ketika Pak Waluyo akan memberikan titipan dari embok kepada Paijo, Paijo menundanya dengan alasan akan ada pertemuan dengan Pak Presiden. Paijo berjanji akan menemuinya nanti setelah pertemuannya dengan presiden selesai. Pak Waluyo merasa ia mengganggu kesibukan adiknya dan memutuskan akan kembali ke desa, ia sama sekali tidak kecewa malahan ia merasa kasihan terhadap adiknya. Namun, si penjaga merasa kasihan dan menawarinya untuk menginap di rumahnya. Malam itu mereka berjalan-jalan berkeliling Jakarata. Ketika melihat sebuah mobil merah, Pak Waluyo jadi ingat akan janjinya dengan Paijo. Ia kira itu adalah mobil jemputan untuknya. Namun itu semua hanya janji yang ditunggu Pak Waluyo yang malang. Si Penjaga berkata bahwa Pak Jenderal terlalu sibuk dengan pertemuannya dan kehidupan malam lainnya, sehingga ia lupa akan janjinya. Mendengar bahwa adikknya sudahlah akrab dengan kehidupan malam yang ingar bingar, ia merasa sangat sedih. Dilihatnya bungkusan dari emboknya dan diberikannya kepada si penjaga. Bungkusan yang berisi kain batik yang dibatik sendiri oleh emboknya sebagai tanda pengikat tali persaudaraan.

Post a Comment

Rules For Comments
- Must be polite
- Have any relation to the post
- No SARA!
- No Spamming

Thank you :)